Posted by : Unknown
Friday, February 22, 2013
Alhamdulillah banyak sekali amalan wanita ketika haid,
selain hal-hal yang dilarang/diharamkan bagi wanita yang sedang haid maka insya
Allah amalan tersebut adalah amal shalih yang mendatangkan pahala dari Allah
Subhanahu wa Ta’ala, tentu jika amalan itu disertai dengan niat yang ikhlas dan
ittiba’ (sesuai dengan petunjuk Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam).
Hal-hal yang dilarang dilakukan oleh wanita haid, dan wanita nifas:
Hal-hal yang dilarang dilakukan oleh wanita haid, dan wanita nifas:
Shalat dan Puasa“Bukankah jika wanita itu haid, maka ia
tidak shalat, dan tidak puasa?” [ Riwayat Bukhari]
Memasuki mesjid (terdapat ikhtilaf dikalangan ulama)“Aku
tidak menghalalkan mesjid untuk wanita haid, dan orang-orang dalam keadaan
junub”[ RiwayatAbu Daud]
Perceraian , wanita haid tidak boleh dicerai,namun harus
menunggu hingga ia suci
Berhubungan suami istri “ oleh sebab itu, hendaklah kalian
menjauhkan diri dari wanita di waktu haid, dan janganlah kalian mendekati
mereka sebelum mereka suci “(Al-Baqoroh: 222)
Membaca Al-Qur’an (ada perbedaan pendapat)
Thawaf, “Lakukanlah apa yang dilakukan jemaah haji, hanya
saja jangan melakukan tawaf di Ka'bah sebelum kamu suci".[Riwayat
Muslim]
Diantara hal-hal yang diperbolehkan bagi wanita haid:
Dzikir kepada Allah Ta’ala, sebab tidak ada larangan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Ihram, wukuf di Arafah.
Makan dan minum bersama wanita haid” Aku bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang makan bersama wanita haid, kemudian beliau bersabda:”makanlah bersamanya””.[Diriwayatkan Ahmad, At-Tirmidzi, hadits Hasan]
Berhubungan suami istri selain pada farjinya , “kerjakanlah apa saja oleh kalian kecuali nikah (hubungan suami istri) “
Tentunya masih banyak lagi amalan yang dapat dilakukan oleh wanita haid selain yang disebutkan di atas, seperti dzikir pagi-petang, amar ma’ruf nahyi munkar, dll.
Wallahu ‘alam
Maraji’: Minhajul Muslim, Abu Bakr Jabir Al-Jazairi
1. Berdzikir
1. Berdzikir
Berdzikir boleh dilakukan wanita haid. Hal ini lebih baik
daripada sekadar membiarkan lisan dan hati kita lalai dari mengingat Allah.
Atau membiarkan lisan dan hati kita untuk hal-hal maksiat seperti bergunjing
dan membicarakan serta memikirkan hal yang sia-sia. Dzikir selain bisa
mengingatkan kita pada Allah, menenteramkan hati juga mendatangkan pahala.
2. Ihram
“Menjadi kewajiban bagi manusia terhadap Allah, mengerjakan
haji di Baitullah, yakni bagi orang-orang yang mampu mengunjunginya.” (Ali
Imran: 97)Namun terkadang wanita terhalang haid, sehingga ada beberapa hal yang
tak boleh dikerjakan seperti melakukan thawaf dan dua rakaat shalat thawaf.
Selain itu semua manasik haji boleh dikerjakan oleh wanita haid dan nifas. Jadi
wanita yang dalam keadaan haid dan nifas boleh melakukan ihram. Seperti
disebutkan dalam sebuah hadits Aisyah x yang meriwayatkan kasus Asma’ binti
Umais. Asma' melahirkan di Syajarah. Lalu Rasulullah n menyuruhnya mandi dan
sesudah itu langsung ihram.
3. Melayani suami
Selama menjalani fitrahnya mengalami haid, bukan berarti
wanita absen dari membahagiakan suami. Seorang istri tetap harus siap melayani
suaminya, khususnya kebutuhan biologisnya. Meski diharamkan melakukan
persetubuhan (senggama), suami dibolehkan bersenang-senang dengan istri pada
bagian pusar ke atas atau selain kemaluan.Haram menolak ajakan suami, kecuali
ada hal-hal yang mengakibatkan risiko jika berhubungan badan. Dalam sebuah
hadits Rasulullah bersabda,“Jika suami mengajak istrinya ke ranjangnya (untuk
berjima’) kalau istri tidak mau melayaninya sehingga ia marah kepadanya, maka
malaikat melaknatnya hingga subuh.” (Riwayat Bukhari Muslim)Bukankah taat pada
suami selama tidak bermaksiat pada Allah serta mengakui hak suami atasnya
memiliki pahala yang besar laksana pahala jihad? Tak hanya itu, wanita shalihah
selalu menyenangkan bagi suaminya. Seperti sabda Nabi
Tidakkah mau aku khabarkan kepada kalian tentang sesuatu
yang paling baik dijadikan bekal seseorang? Wanita yang baik (shalihah), jika
dilihat suami ia menyenangkan, jika diperintah suami ia mentaatinya, dan jika
(suami) meninggalkannya ia menjaga dirinya dan harta suaminya.” (Riwayat Abu
Dawud dan An-Nasa’i)
4. Menghadiri majelis ilmu
4. Menghadiri majelis ilmu
Selain hal-hal yang disebutkan di atas, kegiatan lain yang
bisa dilakukan adalah menghadiri majelis ilmu/ta’lim selama majelis tersebut
tidak berlangsung di masjid. Hal ini disebabkan larangan bagi wanita haid untuk
masuk ke masjid.
Selama majelis tersebut bebas dari tabarruj dan ikhtilat
serta bermanfaat, alangkah baiknya mengisi waktu dengan hal-hal bermanfaat.
Kegiatan ini juga menghindarkan kita dari angan-angan kosong atau sekadar
melamun tanpa guna atau membiarkan waktu terlewat tanpa guna. Berkumpul bersama
orang-orang shalih, membaca buku-buku yang bermanfaat, mendengarkan murajaah
bacaan al-Quran juga mengandung nilai-nilai ibadah. Tak hanya itu, melakukan
tugas harian sebagai istri dan ibu yang baik selama dilakukan dengan tulus juga
bermakna ibadah. Insyaallah bisa menjadi pengisi pundi-pundi amal kita, meski
kita tengah terhalang fitrah haid.
Memang, mungkin kita tak bisa meniru amal ibadah para
muslimah pada masa terbaik (zaman Nabi), namun setidaknya jejak semangat mereka
dalam beramal masih tetap tertinggal di dada para muslimah, meski tengah
berhalangan saat haid, semampu kita. Insyaallah.
Sebagian wanita muslimah akan mengalami penurunan semangat
beribadah atau bahkan penurunan iman di saat sedang haid. Padahal hal tersebut
merupakan kesempatan emas bagi syaithan untuk menggoda mereka. Dijumpai
beberapa kejadian wanita yang terkena gangguan jin terjadi di saat wanita
tersebut sedang haid. Berikut ini adalah amalan-amalan bernilai ibadah yang
bisa dilakukan di masa haid:
1. Memperbanyak dzikir kepada Allah.
2. Menghadiri majelis-majelis ta’lim.
3. Membaca buku-buku agama.
4. Bergaul dengan orang-orang shalihah yang dapat menjaga semangatnya.
5. Mengisi waktu luang dengan hal-hal yang bermanfaat bagi akhiratnya.
6. Mengulang hafalan Al-Qur’an.
7. Bersholawat pada Nabi
8. Membaca Al-Ma’tsurat (Pagi & Sore)
2. Menghadiri majelis-majelis ta’lim.
3. Membaca buku-buku agama.
4. Bergaul dengan orang-orang shalihah yang dapat menjaga semangatnya.
5. Mengisi waktu luang dengan hal-hal yang bermanfaat bagi akhiratnya.
6. Mengulang hafalan Al-Qur’an.
7. Bersholawat pada Nabi
8. Membaca Al-Ma’tsurat (Pagi & Sore)
Nah,, dari penjelasan di atas kita dapat mengerti amalan
apa saja yg di larang dan boleh dilakukan ketika haid.. Jangan biarkan Haid
menjadi penghalang untuk ttp beribadah kepada Allah swt…
Semoga bermanfaat kawan !!!
Salam ukhuwah..
Salam ukhuwah..