Posted by : Unknown
Tuesday, February 12, 2013
Saat marah kita cenderung
mengucapkan kata-kata yang kasar dan menyakitkan orang-orang yang kita sayangi.
Dan saat sudah terucap, kita tidak bisa menarik perkatan kita. Patti Stanger,
ahli percintaan, pemilik biro jodoh premium “Millionaire’s Club” dan
bintang reality show “Millionaire Matchmaker” yang tayang di saluran Sony
Entertainment Television tiap Kamis pukul 20.55, punya tips khusus
10 kata yang harus dihindari saat marah atau beradu mulut dengan pasangan, demi
menyelamatkan hubungan Anda:
1. Sumpah
serapah - Kata-kata makian, mengutuk, dalam bahasa apapun juga, tidak
boleh dikatakan saat beradu mulut dengan seseorang yang Anda cinta. Bukankah
Anda akan marah jika ada orang lain memaki-maki pasangan Anda? Nah, Anda jangan
lakukan hal yang sama padanya. Untuk alasan apapun.
2. Julukan
Yang Kasar - Sama seperti sumpah serapah, hindari menjulukinya dengan
kasar. Ingatlah, Anda beradu mulut demikian hebatnya dengan orang ini karena
Anda mencintainya. Jadi ingatlah itu sebelum kata-kata seperti: "dasar
tolol” dan “dasar matre” keluar dari mulut Anda.
3. "Kamu
Selalu..." atau "Kamu Tidak Pernah..." - Cobalah untuk
tidak men-generalisir perilakunya. Anda marah karena dia belum mengganti air
mineral galonan saat Anda pulang kerja larut malam dan dia malah meminta Anda
membuatkan susu hangat dan mi rebus. Bicarakanlah tentang ini. Jangan malah
naik darah karena ia selalu malas dan tidak pernah membantu
kamu sama sekali di rumah. Kalau memang ia selalu bersikap buruk dan tidak
pernah membantu, Anda seharusnya tidak berhubungan denannya, dan saya yakin
bukan itu inti permasalahannya.
4. Anda
minta putus/cerai - Saya tahu bahwa sebuah pertengkaran hebat dapat
mengakibatkan putus cinta atau perceraian, dan itu wajar saja. Tapi Anda tidak
boleh mengambil keputusan itu ketika bertengkar. Sebuah perpisahan – apakah itu
perceraian atau putus cinta - adalah langkah besar dalam sebuah hubungan, dan
Anda harus tenang dan rasional ketika mengambil keputusan itu, karena sekali
Anda mengatakannya, tidak ada yang bisa mengembalikan kata-kata tersebut.
5. Anda Benci Teman-temannya - Pertengkaran
terjadi antara kalian berdua dan tidak melibatkan teman-temannya. Ini jelas
bukan waktu yang tepat untuk mengungkapkan bagaimana Anda tidak menyukai teman
- temannya. Dan sekali Anda melakukannya, perkataan Anda tentang mereka
akan membuat kehidupan sosial Anda jauh lebih rumit.
6. Anda Benci
keluarganya - Demikian pula tentang keluarganya, jangan sekalipun
Anda ungkapkan saat terjadi pertengkaran. Mungkin saja ibunya menjengkelkan,
tapi saat Anda marah dengannya bukanlah waktu yang tepat untuk mengungkapkan
kekesalan Anda dengan ibunya. Persoalan keluarga adalah hal rumit dan sensitif,
salah bicara satu kata saja tentang orang-orang yang dicintainya, malah membuat
diri Anda ter”usir” dari kehidupannya.
7. Perkataan
Mantannya Benar - “No No No!” Jangan memihak mantannya untuk hal-hal yang
sensitif. Dan semua hal yang diucapkan dalam sebuah pertengkaran adalah hal
sensitif. Dia menjadi mantan karena sebuah alasan, dan Anda tidak ingin menjadi
seorang mantan karena hal bodoh yang Anda katakan.
8. Mencibir
Passion dan Mimpinya - Ingatlah untuk fokus pada topik pertengkaran dan
tidak menyerangnya. Jika kalian bertengkar karena masalah keuangan, jangan
mengungkit-ungkit karya fotografi/lukisannya tidak bernilai seni, band-nya
tidak punya depan, mimpinya menciptakan tempat cukur 24 jam adalah hal
bodoh..Fokuslah pada permasalahan yang sebenarnya (keuangan).
9. Anda Harap Tidak Pernah Bertemu Dengannya - Pertengkaran
bisa menjadi sangat dramatis, tapi janganlah ber-reaksi yang berlebihan.
Mengatakan kepadanya bahwa Anda berharap tidak pernah bertemu dengannya adalah
hal yang keji. Kalian memiliki saat-saat bahagia bersama-sama. Hanya saja
perkelahian ini tentu tidak menyenangkan. Mengatakan kepadanya bahwa Anda
berpikir selama ini hubungan kalian sia-sia malah membuatnya merasa jauh lebih
sedih dan kesal, lebih dari yang Anda sebenarnya inginkan.
10. Anda Harap
Dia Mati - Sekali lagi, jangan lebay. Tidak peduli betapa marahnya Anda
padanya, saya tahu, Anda tidak berharap dia mati. Setelah Anda mengatakan
sesuatu sekeji itu, wajar saja jika ia merespon dengan perkataan keji lainnya.
Tentunya Anda tidak ingin ia mengatakan hal-hal yang sangat keji. Kalian berdua
akhirnya benar-benar merasa tersakiti.